Pada percobaan kali ini
dilakukan percobaan mengenai pembuatan minyak gandapura. Dalam percobaan ini,
terdapat 2 tahap, yang pertama yaitu pembuatan minyak gandapura dan yang kedua
adalah pemurnian metil salisilat atau minyak gandapura.
Pada langkah pertama
yaitu memasukkan metanol sebanyak 10 ml lalu ditambah 1 gram salisilat ke dalam
labu alas bulat. Selanjutnya menggoyangkan labu alas bulat sampai salisilatnya
larut. Setelah larut, ditambahkan 2 tetes H2SO4 (asam
sulfat), kemudian dimasukkan batu didih pada labu alas bulatnya. Langkah
berikutnya adalah merangkai alat perefluksan yang diunakan untuk melakukan
refluks. Refluks dilakukan selama 25 menit dengan suhu 150°C atau sampai
mendidih secara merata.
Setelah mendidih,
penangasnya dimatikan dan menunggu beberapa menit sampai kira-kira seluruh
uapnya telah terkondensasi. Apabila dirasa sudah cukup, labu alas bulatnya
dilepas dari rangkaian alat refluks dan didinginkan menggunakan lap basah. Jika
sudah cukup dingin, dilanjutkan ke tahap ekstraksi atau pemurnian.
Adapun langkah-langkah
pada tahap pemurnian antara lain, yang pertama adalah menyiapkan corong pisah.
Larutan atau campuran yang berada di corong pisah tadi dimasukkan ke dalam
corong pisah, lalu ditambahkan 10 ml Na2CO3 9%. Setelah
ditambahkan, akan muncul bau tidak sedap yang disebabkan terbentuknya gas CO2.
Warna dari campurannya menjadi keruh, kemudian ditambahkan 5 ml dietil eter dan
digoncangkan selama 5 menit, setelah itu ditambah lagi 10 ml Na2CO3
9% dan digoncangkan (diekstraksi) selama 5 menit. Apabila proses ekstraksi
telah selesai, akan muncul dua lapisan warna. Pada bagian atas terdapat metil
salisilat, dan dibagian bawah terdapat polimernya.
Adapun untuk fungsi
perlakuan yang terdapat dalam percobaan ini antara lain, fungsi penggoyangan
yaitu untuk melarutkan asam salisilat, fungsi pemanasan adalah untuk
mempercepat reaksi, fungsi dari pendinginan adalah untuk menurunkan suhu.
Adapun fungsi
penambahan beberapa benda atau zat adalah sebagai berikut, fungsi penambahan H2SO4
adalah sebagai katalis, fungsi dari batu didih adalah untuk meratakan panas,
fungsi penambahan pertama Na2CO3 adalah untuk menetralkan
asam atau untuk menghilangkan asam salisilat, sedangkan fungsi penambahan kedua
Na2CO3 adalah untuk memastikan bahwa tidak ada asam
salisilat lagi. Fungsi penambahan dietil eter adalah untuk membentuk dua
lapisan atas dan bawah.
Adapun reaksi yang terjadi adalah:
- Asam Salisilat + Metanol
- Asam Salisilat + Na2CO3
- Reaksi pembentukan polimer dari asam salisilat
- Reaksi penambahan Na2CO3
Gandapura
memiliki potensi sebagai salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang
signifikan. Secara tradisional, tanaman ini digunakan untuk keperluan
analgesik, korminatif, diuretik, pengobatan rematik, pencegahan kerontokan
rambut, sifat antiseptik, dan antelmintik. Di industri, gandapura digunakan
sebagai bahan campuran dalam pembuatan minuman, parfum, obat-obatan, permen,
dan pasta gigi. Daun gandapura yang telah difermentasi dapat dijadikan sebagai
teh herbal. Sementara itu, daun segar gandapura memiliki aroma yang sangat khas
sehingga dapat dimanfaatkan dalam bidang aromaterapi, farmasi, dan kosmetik.
Metil
salisilat adalah suatu ester aromatik yang memiliki aroma yang kuat. Meskipun
tidak larut dalam air, ester ini larut dalam alkohol dan eter. Metil salisilat
sering digunakan dalam bidang farmasi, sebagai penyedap rasa pada makanan,
minuman, gula-gula, pasta gigi, antiseptik, kosmetik, dan parfum.
Metil
salisilat dapat dihasilkan melalui esterifikasi asam salisilat. Selain itu,
metil salisilat juga merupakan produk alami dari berbagai tanaman. Ester
organik metil salisilat yang dihasilkan oleh tanaman kemungkinan berfungsi
sebagai mekanisme pertahanan antiherbivora.