Daur Lisogenik
A.
Pengertian
Daur lisogenik atau siklus lisogenik merupakan salah
satu proses reproduksi pada virus. Proses ini mirip dengan litik, perbedaannya
adalah virus tidak menghancurkan sel bakteri ataupun mengambil alih proses
sintesis asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian dari asam nukleat bakteri.
Daur lisogenik pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan
Perancis yang bernama André Lwoff pada tahun 1950. Menurut beberapa sumber,
daur lisogenik dibagi 2 jenis yaitu secara umum dan secara sempurna.
B.
Daur lisogenik
secara umum
Secara umum, daur lisogenik dibagi 3 tahap yaitu:
1.
Adsorbsi dan
penetrasi
Virus
menempel pada permukaan sel dan menyuntikkan asam nukleatnya
2.
Penyisipan gen
virus
Asam
nukleat yang telah menembus sitoplasma dari sel inang kemudian akan menyisip ke
dalam asam nukleat sel inang.
3.
Pembelahan sel
inang
Sel
inang yang telah disisipi kemudian akan melakukan pembelahan, provirus yang
telah berplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan
kembali berulang.
C.
Daur lisogenik
secara sempurna
Secara sempurna, daur lisogenik dibagi menjadi 8 tahap
yaitu:
1.
Tahap Adsorbsi
Pada
tahapan ini, sama dengan yang terjadi pada daur litik. Virus akan
menempel pada sel inang dan melubanginya dengan enzim lisozim.
2.
Tahap Injeksi
Tahap
injeksi juga sama seperti yang terjadi pada daur litik, dimana virus mulai
memasukkan asam nukleat ke dalam sel inang dan melepaskan kapsid sudah
tidak digunakan.
3.
Tahap Penggabungan
Pada
tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam nukleat yang dimiliki sel
inang dan masuk kedalamnya untuk menghubungkan rantai itu lagi. Jadi pada
tahapan ini, virus tidak mengambil alih asam nukleat sel inang, melainkan
membaur untuk membentuk satu kesatuan yang disebut profage.
4.
Tahap Pembelahan
Pada
tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan DNA sel inang
menjadi profage. Profage hanya akan bereplikasi ketika asam nukleat sel inang
bersintesis dan melakukan pembelahan. Profage ikut membelah ketika DNA
bereplikasi, sehingga jumlah profage akan sama dengan jumlah DNA hasil
replikasi sel inang. Dengan cara ini, tentu saja virus tidak merusak sel inang,
melainkan membaur menjadi satu dan mensubtitusi beberapa bagian asam nukleat sel
inang. Reproduksi virus dilakukan bersamaan dengan reproduksi sel inang dimana
sel inang akan mewariskan asam nukleat (materi genetik) virus pada proses
reproduksi sel inang. Pada tahap ini virus dapat terus membelah mengikuti
sel inang, atau memasuki daur litik.
5.
Tahap Pemisahan
Pada
saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan tidak merusak
akan menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kedaaan lingkungan
sekitar seperti radiasi ultraviolet misalnya. Profage yang aktif akan mulai
memisahkan diri dari DNA sel inangnya, kemudian mulai mengambil alih perananan
DNA dalam hal sintesis protein.
6.
Tahap Sintesis
Sama
seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang kemudian
digunakan untuk menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain itu,
virus akan menggunakan protein yang terdapat pada sel inang untuk kemudian
digunakan untuk menggandakan kapsid.
7.
Tahap Perakitan
Sama
seperti daur litik, pada daur lisogenik virus akan mulai merakit tubuh mereka.
Selain itu virus juga akan mulai memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) ke
dalam kapsid yang telah terbentuk. Setelah proses ini selesai, maka
terbentuklah virus baru yang telah sempurna.
8.
Tahap Lisis
Tahap
lisis merupakan tahap akhir dari daur lisogenik sempurna, dimana virus-virus
mulai dibebaskan dari sel inangnya. Virus-virus baru tersebut selanjutnya akan
mengalami daur litik atau lisogenik kembali.
Sekian dan terima kasih!